Pola Tanam Kopi di Antara Sayuran: Performa Kopi Arabika Garut Kuning Lebih Baik |
![]() |
![]() |
![]() |
Berita Internal | |||
Oleh Dani | |||
Sabtu, 09 Juli 2016 13:48 | |||
Wilayah pegunungan Papandayan Garut saat ini menjadi sentra pengembangan kopi Arabika buah kuning di Jawa Barat. Kopi berperawakan katai tersebut diduga keturunan varietas Caturra yang sudah lama berkembang di Brasil. Salah satu karakteristik kelompok genotipe Caturra adalah memerlukan pemeliharaan intensif agar pertumbuhan dan daya hasilnya optimal. Salah satu komponen pemeliharaan tanaman yang wajib diberikan adalah pemupukan.
Tanaman kopi sebelum dan setelah sela wortel Petani kopi di wilayah Cikajang, Garut pada umumnya merasa keberatan apabila harus melakukan pemupukan secara rutin. Tetapi, kreatifitas petani kemudian muncul, secara disengaja atau tidak, yaitu penerapan pola tanam kopi-sayuran. Menurut petani, lebih mudah melakukan pemupukan tanaman bersiklus pendek seperti sayuran karena biayanya lebih cepat tertutupi. Tanaman kopi yang ditumpangsarikan dengan sayuran ternyata menunjukkan pertumbuhan dan dan hasil yang lebih baik. Hal ini diduga merupakan efek residu pupuk yang tidak diserap tanaman sayuran yang kemudian dapat dimanfaatkan tanaman kopi. (Syafaruddin/Dani)
|