Tantangan Persilangan Buatan Antar Klon Kakao: Tahapan Fruit Set |
![]() |
![]() |
![]() |
Artikel | |||
Oleh Dani | |||
Senin, 11 Juli 2016 21:16 | |||
Upaya merakit varietas unggul baru melalui pendekatan persilangan buatan antar klon kakao terus dilakukan peneliti Balittri. Bekerjasama dengan Dr. M. Arief Nasution, staf pengajar Universitas Bosowa Makassar, telah dilakukan persilangan tahap awal antara klon tetua terpilih. Materi genetik tetua persilangan merupakan klon-klon kakao unggulan di wilayah Sulawesi Selatan. Setelah dilakukan penyerbukan buatan dengan tangan (hand pollination), tahapan selanjutnya adalah pengamatan hasil persilangan. Bunga yang berhasil diserbuki tetap segar dan menempel pada bantalannya setelah tiga hari sejak penyerbukan. Setelah satu minggu sejak penyerbukan biasanya sudah mulai terbentuk bakal buah (fruit set).
Dr. M. Arief Nasution hari ini melaporkan bahwa hasil persilangan buatan tahap awal cukup memuaskan. Beberapa kombinasi persilangan telah membentuk fruit set. Pemeliharaan buah dalam waktu 5-6 bulan ke depan hingga siap panen tentu merupakan tantangan berikutnya. Risiko layu pentil (cherelle wilt), serangan OPT, dan hambatan perkembangan buah lainnya perlu diantisipasi sejak awal. Keberhasilan mengatasi risiko-risiko tersebut merupakan kunci keberhasilan persilangan buatan antar klon kakao. (Dani)
|