Balittri Mensosialisasikan Teknologi Budidaya Kopi Arabika Sesuai GAP Kepada Petani di Cupunagara, Subang |
![]() |
![]() |
![]() |
Artikel | |||
Oleh Handi Supriadi | |||
Rabu, 23 Mei 2018 08:11 | |||
Balittri bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat, pada tanggal 17 April 2018 melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis/sosialisasi teknologi budidaya kopi Arabika sesuai GAP kepada 20 orang petani di kampung Bukanagara, Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dengan nara sumber Ir.Handi Supriadi. Materi yang disajikan difokuskan kepada pemeliharaan kopi arabika secara intensif, mulai dari pengendalian gulma, pemangkasan, pemupukan dan konservasi lahan. Tanaman kopi Arabika di Cupunagara mulai ditanam petani pada tahun 2014, dan sampai saat ini luasnya mencapai 120 ha. Umumnya petani di Cupunagara belum mengenal/menerapkan teknologi budidaya kopi Arabika sesuai GAP, sehingga petani di daerah tersebut sangat antusias mengikuti bimtek. Pengolahan kopi di Cupunagara dilakukan dengan cara full wash, honey dan natural. Kopi beras (green bean) untuk ketiga cara pengolahan tersebut dijual dengan harga masing-masing Rp. 70.000; 85.000 dan 100.000. Walaupun baru di panen dua kali, kopi Arabika asal Cupunagara mempunyai citarasa yang khas sehingga disukai oleh konsumen dalam maupun luar negeri (Jepang dan Korea). Walaupun mutu kopi Arabika asal Cupunagara tergolong baik namun dari segi produktivitas masih perlu ditingkatkan.
|