Sumbangsih Badan Litbang Pertanian untuk Kemakmuran Petani Indonesia |
![]() |
![]() |
![]() |
Artikel | |||
Oleh Syafaruddin | |||
Jumat, 20 Juli 2018 10:51 | |||
Menjelang Rapim B yang dilakukan malam hari di Balitjestro, Malang (Senin, 16 Juli 2018), dilakukan rapat kerja (raker) di Aula Balai Penelitian Tanaman Serat dan Pemanis, Malang yang berlangsung sekitar 2 jam. Acara dipimpin langsung oleh Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. M. Syakir, MS, dan dihadiri oleh Sekretaris Badan Litbang, para pejabat eselon 2, 3 dan 4 serta peneliti lingkup Balittas. Kepala Balittas membuka acara dengan memaparkan sarana dan prasarana yang ada, jenis kegiatan penelitian sampai kepada masalah perbenihan, dalam hal ini fokus pada perbenihan tebu yang menjadi tonggak perbenihan Balittas untuk APBNP 2017. Sarpras yang dimiliki meliputi laboratorium yang dibangun melalui proyek SMARTD dengan bangunan empat lantai dan sudah berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Arahan selanjutnya disampaikan oleh Sekretaris Badan, yang menyampaikan bahwa sikap kehati-hatian dan jujur. "Sekarang ini, pemeriksaan oleh pemeriksa itu sampai kepada kuitansi pembelian bensin dan bahkan resi tol" demikian disampaikan. Untuk itu, setiap rupiah yang dikeluarkan harus bisa dipertanggungjawabkan, karena anggaran penelitian berasal dari uang negara. Peneliti-peneliti yang kerjanya as usual, sudah tidak zamannya lagi. Setiap judul penelitian diharapkan dapat menghasilkan out put yang memberikan hasil dan nilai tambah untuk negara dan petani, yang tentu saja sangat membutuhkan teknologi yang dihasilkan. Setiap ASN dituntut untuk patuh dan bekerja secara optimal, dengan kata lain tidak sekedar datang ke kantor dan cuma duduk santai tidak ada yang dikerjakan. ASN yang tidak produktif ini nantinya akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pada malam harinya (pukul 19:00- selesai), dilanjutkan dengan Rapim B di ruang rapat Balitjestro. Diawali dengan makan malam bersama, acara yang dihadiri oleh semua peserta di raker Balittas minus peneliti. Temanya lebih difokuskan pada bagaimana cara memajukan dan membuat Badan Litbang Pertanian ini semakin eksis dan menjadi tampuk kemajuan teknologi di lingkup Kementerian Pertanian. Semoga semangat ini akan menjalar ke setiap sendi dan nadi para peneliti dan ASN secara keseluruhan, sehingga untuk mencapai komitmen tersebut tidak terlalu sulit. Bersama kita bisa!
|