Balittri Menjadi Juri Lomba Sambung Pucuk Kopi Robusta Tingkat Jawa Barat |
![]() |
![]() |
![]() |
Artikel | |||
Oleh Handi Supriadi | |||
Senin, 30 Juli 2018 08:02 | |||
Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah dan pelaku bisnis kopi di Indonesia, diantaranya lomba sambung pucuk kopi Robusta yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian ke-46 Tingkat Jawa Barat Tahun 2018. Lomba tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2018 di Stadion Pakansari Bogor. Sebagai penyelenggara adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Suatu kebanggaan bahwa juri dipercayakan sepenuhnya kepada staf peneliti dan teknisi Balittri yaitu Ir. Handi Supriadi dan Asep Wowon. Peserta yang mengikuti lomba tersebut sebanyak 27 tim, setiap tim terdiri dari dua orang, peserta didominan oleh petani-petani kopi handal yang berasal dari kabupaten/kota lingkup Provinsi Jawa Barat dan menjadi ajang silaturahmi dan perkenalan antar peserta. Lomba dilaksanakan dengan sistem penilaian secara bertahap (dibagi dalam dua babak). Babak pertama merupakan babak penyisihan, dengan aspek yang dinilai terdiri dari kecepatan, ketepatan dan kerapihan dalam melakukan sambung pucuk kopi Robusta. Setiap tim harus dapat menyelesaikan penyambungan tiga benih kopi Robusta dalam tempo 10 menit. Dari babak penyisihan tim juri menetapkan enam tim yang berasal dari Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Subang, Bekasi dan Kota Depok untuk dapat mengikuti babak kedua. Pada babak kedua (babak final) setiap tim harus dapat menyelesaikan penyambungan tiga benih kopi Robusta dalam tempo lima menit. Sebelum melakukan penyambungan, ada beberapa pertanyaan yang juga diajukan kepada fiinalis, setiap tim harus menjawab 10 pertanyaan tentang teknologi sambung pucuk kopi Robusta. Berdasarkan hasil penilaian tim juri maka ditetapkan Kota Depok sebagai juara pertama, Kabupaten Subang sebagai juara kedua dan Kabupaten Bekasi sebagai juara ketiga. Semoga kegiatan seperti ini, dapat memacuh semangat para petani dan penggiat tanaman kopi untuk terus mengembangkan ilmunya dan juga dapat menjadikan momen ini sebagai bentuk wahana untuk menjalin pertemanan, sehingga networking semakin banyak yang akan memudahkan komunikasi dalam upaya memajukan perkopian Indonesia.
|