Surveillance Penyakit Pestalotiopsis Sp pada Tanaman Karet di Belitung |
![]() |
![]() |
![]() |
Artikel | |||
Oleh Khaerati | |||
Selasa, 30 Juli 2019 08:15 | |||
Penyakit gugur daun yang selama ini dilaporkan disebabkan oleh Corynespora cassiicola, Colletotrichum gloeosporioides, Oidium heveae dan Fussicocum. Namun akhir-akhir ini muncul laporan tentang serangan Pestalotiopsis sp (OPTK A2) di beberapa provinsi. Oleh karena itu, Direktorat Perlindungan Perkebunan mengirim tim untuk melakukan survey terhadap serangan penyakit tersebut di antaranya di Kepulauan Bangka Belitung dan Sumatera Selatan. Pada Tanggal 4-8 Juli 2019, Tim dari Balittri Khaerati , S.Si., M.Si dan Yani Maryani SP dari Direktorat Perlindungan Perkebunan melalukan survey di daerah Kabupaten Belitung, meliputi 4 kecamatan yaitu Badau, Membalong, Sijuk, dan Tanjung Pandan dan Kabupaten Belitung Timur yang terdiri dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Kepala Kampit, Damar, Dendang, Simpang Pesak, Gantung dan Manggar. Gejala serangan patogen yang diduga disebabkan Pestalotiopsis sp. menunjukkan bercak coklat pada daun karet dan adanya batas yang jelas antara bagian bercak dengan bagian daun yang masih sehat. Daun yang terinfeksi akan gugur sebelum waktunya. Tanaman karet akan menggugurkan daun secara alami namun akibat serangan pathogen Pestalotiopsis sp. daun gugur secara terus-menerus dari bulan Februari hingga Juli. Penyakit ini menyerang hampir semua tanaman karet di Belitung dan Belitung Timur dengan intensitas serangan ringan sampai berat. Umumnya yang terserang berat adalah tanaman karet yang sudah menghasilkan dan tidak terawat. Serangan pathogen Pestalotiopsis sp. dapat menurunkan ± 50% produksi tanaman karet. (Khaerati)
|