BEBERAPA PEMANFAATAN LIMBAH DARI INDUSTRI TEH |
![]() |
![]() |
![]() |
Info Teknologi | |||
Oleh Administrator | |||
Rabu, 23 Oktober 2013 14:21 | |||
Teh merupakan salah satu jenis bahan minuman yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Menurut data dari Kemendag (2012), berdasarkan pertemuan pelaku industri dan pedagang teh diketahui, total produksi teh di Indonesia sekitar 150 ribu ton per tahun dimana sekitar 75 ribu ton teh produksi dalam negeri diekspor.
Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang sifatnya mengarah pada pencegahan terpadu yang diterapkan pada seluruh siklus produksi. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui efesiensi yang lebih baik pada penggunaan bahan mentah, energi dan air, menjaga kualitas lingkungan melalui pengurangan sumber penghasil limbah atau emisi, serta mereduksi dampak produk terhadap lingkungan.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam mendukung produksi bersih di Industri teh adalah pemanfaatan kembali limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Secara umum proses produksi teh meliputi pelayuan, penggilingan, oksidasi (fermentasi), pengeringan dan pengemasan. Di dalam setiap proses produksi teh menghasilkan limbah yang terdiri dari limbah padat, limbah cair dan emisi.
Limbah padat dari industri teh berasal dari ampas teh yang merupakan sisa dari tiap tahapan proses produksi. Limbah cair berasal dari sisa-sisa pencucian alat-alat yang digunakan selama proses pencucian yang biasanya menggunakan soda api. Limbah emisi berasal dari heat exchanger yang terdapat di bagian proses pelayuan dan pengeringan. Sedangkan pada industri minuman teh botol, limbah padat berupa ampas teh berasal dari sisa proses penyeduhan teh.
limbah teh
Selain itu limbah cair industri tekstil juga mengandung biru metilen dimana dalam dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri pada mulut dan dada, sakit kepala, keringat berlebihan, dan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan ampas teh dapat digunakan sebagai adsorben larutan amaran dan biru metilen untuk mengganti karbon aktif yang cenderung memakan biaya lebih besar.
|