POTENSI BIOMASSA LIMBAH KAKAO DAN KOPI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BIOHIDROGEN |
![]() |
![]() |
![]() |
Info Teknologi | |||
Oleh Nendyo Adhi Wibowo | |||
Kamis, 20 Oktober 2016 21:56 | |||
Seiring dengan pencarian sumber bahan energi alternatif untuk memproduksi sumber hidrogen, maka saat ini tengah dikembangkan produksi hidrogen dari biomassa DIANTARANYA bersumber dari limbah biomassa kakao dan kopi. Keunggulan dari biohidrogen ini adalah dapat dihasilkan dari bahan yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, hasil pembakaran berupa uap air yang tidak menyebabkan efek rumah kaca, hujan asam dan merusak lapisan ozon. Selain itu proses produksi dapat berlangsung pada tekanan dan suhu ruang, biaya produksi lebih rendah dan dapat memanfaatkan limbah hasil perkebunan sebagai substratnya. Upaya mencari bahan baku yang lebih murah dalam produksi gas biohidrogen adalah menggunakan limbah perkebunan yang dapat dikonversi menjadi glukosa. Limbah kakao mengandung 14,58% selulosa, 4,32% lignin, dan 10,35% kadar air. Sedangkan kulit gelondong kopi kering terdiri atas 12,4% gula reduksi, 2.02% gula non pereduksi, dan lendir kering kopi mengandung 30% gula pereduksi, 17% selulosa. Limbah kakao dapat dihidrolisis secara kimiawi maupun biologi untuk menghasilkan gula reduksi seperti glukosa dan xylosa. Glukosa dan xylosa yang diperoleh dari proses hidrolisis dapat difermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan hidrogen. Produksi hidrogen dapat dilakukan melalui proses non-fotosintetik dengan beberapa keunggulan antara lain tidak memerlukan cahaya matahari sehingga bisa berlangsung sepanjang hari.
|