PERSIAPAN DAN KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI - Lubang Tanam |
![]() |
![]() |
![]() |
Info Teknologi | |||
Oleh Handi Supriadi | |||
Senin, 20 Maret 2017 20:50 | |||
Halaman 6 dari 9 Lubang Tanam Lubang tanam untuk tanaman kopi sebaiknya dibuat 6 bulan sebelum tanam. Ukuran lubang tanam tergantung kepada kondisi tanah (tekstur dan struktur tanah), makin berat tanah maka ukuran lubang tanam makin besar. Lubang tanam yang baik untuk tanaman kopi berukuran 60 x 60 cm pada bagian permukaan dan 40 x 40 cm pada bagian dasar dengan kedalaman 60 cm. Pada lahan miring yang dibuat teras kontur, lubang tanam dibuat dekat sisi miring sebelah atas. Makin terjal kemiringan tanah, makin dekat sisi miring sebelah atasnya. Tanah galian lapisan atas (top soil) dengan kedalaman 20 cm dari permukaan tanah, dipisahkan dari tanah lapisan bawah (sub soil). Tanah lapisan atas di sebelah barat, sedangkan tanah lapisan bawah di sebelah timur supaya tanah lapisan bawah dapat tersinari cahaya matahari dengan tujuan untuk mematikan mikroorganisme. Tanah bekas galian dibiarkan minimal selama 1 bulan. Tanah lapisan atas dapat dicampur dengan pupuk organik. Kebun yang tanahnya kurang subur dan kadar bahan organiknya rendah (di bawah 3%), ke dalam lubang tanam ditambahkan pupuk organik (pupuk hijau dan pupuk kandang), 4 – 5 bulan sebelum penanaman kopi dengan dosis 5 – 10 kg per lubang. Lubang tanam sebaiknya ditutup dengan tanah lapisan atas, 3 bulan sebelum tanam kopi. Ajir harus berada pada posisi di tengah lubang tanam. Pemanfaatan Lahan Lahan yang telah disiapkan untuk penanaman kopi dapat dimanfaatkan dengan ditanami beberapa jenis tanaman semusim sebagai pre-cropping, seperti talas, ubi jalar, jagung, kacang-kacangan dan sayuran. Jenis tanaman disesuaikan dengan kebutuhan petani, peluang pasar dan kondisi lingkungan setempat. Pengendalian Erosi Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air (Arsyad, 1989). Kondisi ini menyebabkan tanah di perkebunan kopi menjadi terdegradasi (berkurang kesuburannya), terutama pada kebun yang mempunyai kemiringan lereng cukup tinggi (di atas 8%) Tingkat erosi paling tinggi terjadi pada periode persiapan lahan dan tanaman belum menghasilkan (TBM). Tingkat erosi akan semakin berkurang setelah tanaman dewasa, karena air hujan di tahan oleh tajuk tanaman yang sudah menutupi hampir seluruh permukaan tanah. Upaya untuk mengatasi erosi dapat dilakukan sebagai berikut :
|