PENINGKATAN HASIL SADAP KARET MENGGUNAKAN ETEPHONE |
![]() |
![]() |
![]() |
Info Teknologi | ||||||||||||||||||||
Oleh Dewi Nur Rokhmah | ||||||||||||||||||||
Minggu, 10 September 2017 19:53 | ||||||||||||||||||||
Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting sehingga upaya peningkatan hasil tanaman tersebut terus dilakukan. Salah satu kegiatan pokok dalam budidaya tanaman karet adalah penyadapan, yaitu membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar getah mengalir. Produksi lateks dari tanaman karet disamping ditentukan oleh keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik dan manajemen penyadapan. Dalam dua sampai tiga dasawarsa terakhir ini telah dikembangkan pula penggunaan stimulan pada saat penyadapan karet. Sumber: Siregar et al., 2013 Gambar 1. Langkah-langkah aplikasi stimulan ethephone Penggunaan stimulan bertujuan untuk meningkatkan produksi lateks dan memperpanjang masa pengaliran lateks tanaman karet. Stimulasi lateks umumnya dilaksanakan pada tanaman karet yang telah dewasa dengan tujuan untuk mendapatkan kenaikan hasil lateks sehingga diperoleh tambahan keuntungan bagi petani/ pengusaha perkebunan karet. Bahan perangsang yang biasa dipakai untuk perangsangan dengan cara oles adalah stimulant berbahan aktif ethepon dengan berbagai merek dagang seperti Ethrel, ELS dan Cepha. Bahan aktif ini mengeluarkan gas etilen yang jika diaplikasikan akan meresap ke dalam pembuluh lateks. Di dalam pembuluh lateks gas tersebut menyerap air dari sel-sel yang ada di sekitarnya. Penyerapan air ini menyebabkan tekanan turgor naik yang diiringi dengan derasnya aliran lateks. Tabel 1. Pengaruh pemberian stimulant ethephon pada klon GT1 dan PR 261
Sumber: Siregar et al., 2013 Agar stimulasi menggunakan ethephone memberikan hasil yang bagus, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu konsentrasi dan dosis yang tepat, teknik aplikasi yang tepat, dan waktu aplikasi yang tepat. Selain itu, tanaman yang akan distimulasi harus dalam keadaan sehat dan telah dewasa (berumur 10-15 tahun), serta sedang tidak menggugurkan daunnya.
|